Pengaruh Kenaikan Harga BBM untuk pelayanan PELNI

Saat ini sudah terjadi kenaikan harga BBM untuk BBM bersubsidi. Hal ini sedikit banyak pasti berpengaruh ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Salah satu aspek yang juga terpengaruh oleh kenaikan harga BBM ini adalah transportasi laut. Saat ini nelayan ataupun kelompok yang menjalankan usaha penyeberangan mulai merasakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar kapal. 

Oleh karena itu pemerintah mulai mempertimbangkan beberapa opsi untuk membantu mengatasi kesulitan di tengah-tengah masyarakat sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar kapal ini. PELNI sebagai pelaksana utama pelayaran di indonesia mengatakan bahwa mereka saat ini masih menunggu dan berkoordinasi dengan para pemegang saham. 

Mereka terlebih dahulu ingin menjaga kestabilan dari iklim industri dan memastikan agar pelayanan dari operasional pelayaran masih bisa berjalan dengan kondusif. 

Hal ini dinyatakan oleh direktur usaha angkutan penumpang pt PELNI. Dia menjelaskan bahwa kenaikan tarif kapal saat ini terutama untuk kapal kelas ekonomi akan mengikuti kebijakan yang nantinya dikeluarkan oleh kementerian perhubungan. 

Jadi sejauh ini PELNI masih mengikuti kebijakan yang dikeluarkan oleh kemenhub oleh karena tarif PELNI untuk kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah yang tentu dalam hal ini adalah kementerian perhubungan itu sendiri. 

Sementara itu kementerian perhubungan baru akan memberikan pengumuman resmi mereka terkait dampak dari kenaikan harga BBM ini setelah mereka melakukan rapat internal terlebih dahulu. 

Jadi besok akan ada pernyataan resmi dari kemenhub sebagaimana yang dinyatakan oleh juru bicara kemenhub adita irawati saat dikonfirmasi oleh media. 

Sebelumnya pt pelayaran nasional indonesia sudah membangun komunikasi dengan BPH migas. 

Hal ini mereka lakukan untuk bisa meningkatkan layanan operasional dari semua unit kapal yang dimiliki PELNI saat ini. Hal ini tentu saja sangat erat kaitannya dengan fungsi dari BPH migas sebagai pemangku kepentingan yang berpengaruh terhadap pasokan bahan bakar kapal. 

Direktur armada dan teknik pt PELNI menyampaikan bahwa penggunaan bahan bakar kapal merupakan hal yang sangat mendasar untuk menggerakkan aktivitas di PELNI. 

Jadi kami akan berkomunikasi dengan lebih intens dengan BPH untuk mendapatkan formula perhitungan kebutuhan bahan bakar kapal yang paling dimungkinkan. Kapal penumpang PELNI sepanjang tahun 2021 sudah menggunakan sekitar 188.692 kilo liter dari kuota yang diberikan oleh BPH migas. 

BPH mega sendiri telah mengalokasikan kuota BBM bersubsidi sebesar 179.120 kl untuk operasional dari kapal penumpang sedangkan untuk operasional kapal perintis, kapal barang dan ternak akan dialokasikan sebesar 80.247 kl. 

PELNI berharap sebagai bagian dari pemerintah BPH migas bisa menjamin pasukan kuota bahan bakar kapal agar PELNI bisa terus menjalankan tugasnya dengan lancar.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.